Go update. Id(BOALEMO)-Dengan adanya kekerasan perempuan dan anak di Boalemo cukup tinggi, dinas pengendalian penduduk keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DPPKB P3A) Boalemo, melakukan rapat koordinasi dan sinkronisasi pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Selasa (22/06).
Kepala Dinas Robert Pauweni mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini tak lain merupakan bentuk kepedulian terjadinya kasus kekerasan, sebab kata Robert, kekerasan terhadap perempuan dan anak di Boalemo itu cukup tinggi.
“Kegiatan hari ini pak, ini berangkat atas kepedulian kami DPPKB P3A terkait kekerasan perempuan dan anak mungkin itu menjadi kasus secara nasional tetapi khusus di Boalemo ini angkanya cukup tinggi,” Kata Robert.
Dirinya juga menjelaskan, adapun kasus kekerasan yang ada di Boalemo khususnya pada bulan Juni tahun 2021 mencapai 26 kasus.
“Pada posisi Juni ini itu kasusnya kurang lebih 26 kasus, “jelasnya.
Untuk itu, dirinya membuat komitmen bersama dalam mendukung pencegahan kasus kekerasan tersebut.
“Hari ini juga kami melakukan komitmen bersama antara pendukung bersama, ini agar betul-betul komitmen bersama dalam rangka mencegah, karena biasanya kegiatan-kegiatan seperti ini hanya berakhir diruangan ini kemudian setelah kita keluar ruangan semua tidak ingat semua,” Imbuhnya.
Tak hanya itu, untuk mencegah kekerasan perempuan dan anak, Pemerintah Daerah hal ini DPPKB P3A Boalemo juga menerima beberapa instruksi dari pemerintah pusat hal ini Presiden RI Jokowi Dodo pada rakornas minggu lalu, untuk mewujudkan perlindungan perempuan dan anak.
Adapun 5 poin yang di instruksikan oleh Presiden RI Jokowi Dodo diantaranya :
1.meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan.
2.Meningkatakan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan anak.
3.Menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
4.Menurunkan pekerjaan anak karena banyak sekali juga anak-anak dipekerjakan yang masih bawa umur.
5.Pencegahan terhadap perkawinan anak yang di bawah umur.