Goupdate, Boalemo – Terkait rencana PDAM menaikan harga tarif dasar air di kabupaten Boalemo ketua LSM KAKA GEMPAR Junaedi Manto, ST angkat bicara, Menurut Junaedi rencana PDAM menaikan tarif dasar air tidak tepat karena beberapa faktor.
1. Tidak sinkron dengan program pemerintah pusat yang saat ini membebaskan listrik dan pemberian bantuan usaha untuk menjaga daya beli di masyarakat.
2. Biaya paling besar itu ada di biaya umum dan administrasi yang harusnya bisa ditaktisi oleh pihak PDAM.
Seharusnya PDAM memperbaiki dulu Sistem Manajemen, Karena ada sistem yg keliru bila dalam laporan laba rugi biaya administrasi dan umum lebih besar dari biaya beban operasional dan beban lainnya, Biaya administrasi dan umum seharusnya lebih kecil dari biaya beban lainnya, Bila biaya adminstrasi dan umum lebih besar dari biaya beban maka sudah pasti sistem manajemennya salah dan sudah Pasti rugi serta menimbulkan peluang adanya kebocoran anggaran bukan lagi masalah kebocoran air.
Perhitungan dalam laporan laba rugi itu = pendapatan (income) – biaya beban.
Bila pendapatan lebih besar dari biaya beban maka labanya untung. Tapi bila biaya beban seperti beban operasional dan gaji lebih besar dari pendapatan pasti rugi. Walaupun demikian masih banyak cara yg bisa dilakukan selain menaikan harga. Apalagi saat kondisi pandemi seperti ini.
Yang jadi aneh dan menimbulkan pertanyaan, apa biaya umum dan administrasi itu biaya beban? Seharusnya biaya umum dan administrasi bukan biaya beban karena tdk bersifat rutin dan bisa menempel ke biaya operasional dan gaji.
Olehnya pihak PDAM harus lebih bijak dan Arif sebelum menaikkan tarif dasar sehingga tidak menambah beban masyarakat kabupaten Boalemo yang saat ini dalam keadaan terpuruk dengan kondisi pandemi Covid-19. (MJ)