Goupdate.id(BOALEMO)-Setiap orang berkeinginan memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman. Rumah satu-satunya kebutuhan utama bagi setiap orang untuk bisa berkumpulnya keluarga.
Dengan demikian, tak sedikit setiap orang memiliki kehidupan yang sederhana, seperti yang dialami pak Yusuf Rasyid yang selama ini bertahan hidup di gubuk dengan ukuran 3 kali 2, tepatnya di Desa Lamu Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.
Gubuk yang berukuran kecil itu di tempati 1 keluarga yang berjumlah 6 orang diantaranya dua orang anaknya bernama Rafael 2 tahun, dan kakaknya Tasya 7 tahun serta saudarahnya.
Suasana dan kondisi rumah yang tak layak huni tetap mereka tempati dari sejak tahun 2017. Berkat kesabaran dan doa, 1 keluarga ini mendapatkan bedah rumah dari komunitas sahabat dunia akhirat (SADIA).
Koordinator Komunitas Sahabat dunia akhirat (SADIA) Nanang Syawal menjelaskan, sebelumnya komunitas Sadia ini sempat membahas untuk membuat bedah rumah, namun kata Nanang tim belum mendapatkan siapa yang layak mendapat program tersebut.
“Pada saat beberapa Minggu kemudian, pak guru Adi memposting di Facebook beliau kondisi keluarga Yusuf Rafid, kemudian ada salah satu tim kami mengirimkan ke group kita, disinalah kita terpancing untuk segera mengeksekusi bagaimana kalau kita berikan bantuan bedah rumah,” Ujarnya.
Lebih lanjut, setelah mengetahui posting tersebut, dirinya bergegas mengecek langsung dan ternyata benar bahwa kondisi rumah dari keluarga Yusuf Rafid itu sudah tidak layak huni.
“Saya menyadari bahwa kondisi saya yang tidak memiliki apa-apa, hanya mampu memediasikan segala sesuatunya maka saya ambil inisiatif langsung datang ke lokasi, mengecek langsung kondisi keluarga pak yusuf dan ternyata benar kondisi keluarga pak Yusuf sangat memprihatinkan,” kata Koordinator Sadia.
Keesokan harinya, setelah dilakukan cros cek, tim SADIA bergegas menuju rumah keluarga pak yusuf dan memberikan kepastian bahwa hari itu juga akan di bangun bedah rumah.
“Besoknya kita datang ramai-ramai dengan kepala BPN, Jaksa, Polisi, LSM, Aktifis, teman-teman wartawan, kemudian ada juga tokoh masyarakat, kita bersama-sama kumpul disini memberikan kepastian sekaligus melakukan eksekusi deel hari ini kita bangun,” bebernya.
“Kita disini tidak memiliki tendensi politik apapun atau tendensi lainnya semua murni kita lakukan karena keterpanggilan jiwa,” tambahnya.
Adapun keterpanggilan itu lanjut Nanang pihaknya merasa tersentuh dengan kemurahan hati dari ibu Lely istri dari pak Yusuf.
“Adapun keterpanggilan itu, karena ucapan dari Ibu Lely istri bapak Yusuf. Ketika terjadi kecelakaan waktu anaknya tertabrak, itu setiap yang melihat menyarankan melapor ke polisi. Beliau menjawab, hanya dengan satu kata, sedangkan Allah maha pemaaf apalagi saya hambanya,disinilah kita merasa tersentuh” Tutur Nanang Syawal
Setelah 1 Minggu lebih berlalu, hari ini Rabu 22/12/2021, Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, Tim SADIA mengresmikan bedah rumah tersebut.Terlihat dari raut wajah Istri dari pak Yusuf Lely Marti ketika melihat rumah barunya tampak bahagia dan terharu.
Suami istri pun bersujud syukur meneteskan air mata bersama. Dan berkata “alhmadulilah berkah Allah yang berikan kepada kami melalui anak-anak. Sunguh kami tidak menyadari betapa berat beban yang kami jalani saat ini. Namun, kami sangat bersyukur atas ujian Allah yang berikan dimana harus dekat lagi kepada Allah,” kata Lely sambil meneteskan air mata.
Terakhir, Nanang Syawal mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan donasi kepada keluarga Yusuf Rasyid. (Goup)