Goupdateid(BOALEMO)-Pembuatan jamban yang berada di desa polohungo kecamatan Dulupi, kabupaten Boalemo diduga sempat terhenti (Mandek).
Masyarakat polohungo mengeluhkan penyelesaian pembuatan jamban tersebut, sebab, jamban yang sudah digali sebelumnya bisa menimbulkan bahaya bagi anak-anak.
Dikatakan Warga Setempat Hasmawati Karim, saat diwawancarai, alasannya penghentian pekerjaaan jamban tersebut, pihaknya tidak mengetahui apa penyebabnya.
Adapun pekerjaan jamban ini dari Bulan Agustus dikerjakan kurang lebih sudah 3 Bulan belum dilanjutkan.
“Sementara lubang galian jamban tersebut kalau hujan airnya masuk kedalam, dan ada hewan juga yang terjebak didalam lubang. Nah, disitu langsung mati, yang takutnya itu ada anak-anak yang masuk lubang, tapi sekarang lubang tersebut sudah di kelilingi dengan papan agar dapat dilihat, dan sudah saya beritahukan kepada anak-anak yang mana jangan bermain disitu,” ungkapnya
Sementara, Kepala Bidang Perkimhubtan Kabupaten Boalemo Azlan Said mengatakan, bahwa ada 19 Desa di Kabupaten Boalemo Sanetasi Padat Karya ini yaitu, pekerjaan Jamban Swakelola Masyarakat, tentu ada 3 tahapan pencairan, dan ini sudah masuk tahap kedua untuk proses pencairan.
Ia juga menjelaskan, terkait terhentinya pekerjaan itu disebabkan proses pencairannya bertahap, dan pembuatan jamban itu menggunakan pabrikan dan kendalanya pada tangki septic.
“Untuk itu, tengki septik itu sudah ada, kan proses pencairan sudah tahap kedua dan harganya parikasi itu Rp 3 juta untul 1 tanki itu, dan untuk Polohungo itu dibutuhkan 54 tangki serta membutuhkan anggaran Rp 185 juta, selain itu pencairan tahap kedua fokuskan ke pembelian tangki dan sekarang sudah ada,” kata Azlan saat dikonfirmasi, Senin(22/11).
Tak hanya disitu sambung Azlan, untuk kecamatan Dulupi, seperti Desa Dulupi, Desa Polohungo, dan Desa Tanga Jaya, masing-masing 54 unit. Sedangkan untuk pembuatan anggaranya sama sekitar Rp 490 juta.
“Selain itu, pembuatan Jamban dari total 16 Desa di Kabupaten Boalemo itu ada sekitar 1050 unit jamban dan untuk pembutan Jamban di setiap Desa lainya itu ada 52 unit. Kalapun kendalnya itu hanya proses pencairan, dan hampir rata-rata setiap desa pencairannya sudah tehap ke dua, dan bukan hanya Desa Polohongo saja yang terkandala hampir semua Desa di Boalemo,” pungkasnya.