Goupdate,Boalemo – Kemiskinan adalah tantangan sosial yang berkelanjutan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dianggap sebagai masalah kompleks yang memerlukan pemecahan segera dan pemahaman mendalam tentang akar penyebabnya untuk mengatasi permasalahan ini.
Umumnya, kemiskinan sering dihubungkan dengan tingkat hidup yang rendah. Ini merujuk pada kondisi di mana penduduknya menghadapi ketidakcukupan kebutuhan hidup, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok sering menjadi indikator utama kemiskinan. Dari sudut pandang ekonomi, kemiskinan mencerminkan kurangnya sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, dari perspektif sosial dan psikologis, kemiskinan juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor penghambat yang dapat menghambat kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo misalnya, juga dihadapkan dengan persolan kemiskinan. Terlebih lagi Provinsi Gorontalo masuk sebagai peringkat kelima tertinggi Nasional dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Tentu hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduk miskin yang ada di kabupaten/kota sebagai penyumbang angka kemiskinan di tingkat provinsi. Kabupaten Boalemo tergolong penyumbang angka kemiskinan tertinggi kedua setelah Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo 3 tahun terakhir (2020-2022) menjukkan trend yang meningkat. Dimana, pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin sebanyak 31,63 ribu jiwa mengalami peningkatan menjadi 31,97 ribu jiwa. Artinya selama 3 tahun telah terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 340 jiwa. Hal ini menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah yang tentunya mempengaruhi stabilitas ekonomi Kabupaten Boalemo.
Meskipun telah banyak sumber yang mengulas penyebab kemiskinan, namun penulis melihat dari kacamata ekonomi dimana penyebab kemiskinan karena ketidak mampuan masyarakat mengakses sumber daya yang terdapat didaerah. Terbatasnya akses sumber daya tidak terlepas dari tidak meratanya kepemilikan masyarakat terhadap sumber daya, dengan kata lain sumber daya tidak terdistribusi secara merata dan adil. Sehingga, memunculkan ketimpangan pendpatan antar masayarakat.
Pemerintah dapat memastikan bahwa akses terhadap lahan, modal, dan pelatihan keterampilan merata di antara seluruh lapisan masyarakat. Hal ini membantu mengatasi ketidakmampuan akses sumber daya yang sering kali menjadi akar kemiskinan. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Pemda Kabupaten Boalemo dapat menggandeng masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program untuk memerangi kemiskinan. Ini membantu memastikan bahwa solusi-solusi yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa ada jaringan pengaman sosial yang efektif untuk mendukung individu dan keluarga yang terpinggirkan. Hal ini termasuk bantuan tunai, program kesehatan, dan pendidikan yang terjangkau.
Kurangnya peluang kerja dan akses terhadap sumber daya ekonomi seperti lahan pertanian, modal usaha, dan pelatihan keterampilan, dapat menjadi faktor utama yang memicu tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Boalemo. Keterbatasan lapangan pekerjaan formal dapat membuat sebagian besar penduduk bergantung pada sektor informal yang seringkali tidak menjamin penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo perlu fokus pada upaya meningkatkan akses penduduk terhadap lapangan kerja yang layak dan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Ini dapat mencakup program-program pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha mikro dan kecil, serta upaya untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi lokal yang dapat menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, diharapkan tingkat kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrim, dapat dikurangi secara signifikan seiring dengan peningkatan akses penduduk terhadap sumber daya dan peluang kerja yang lebih baik.(***)
Penulis : Rizka Yunika Ramly
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo sekaligus Mahasiswa Program Studi Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Tadulako