Goupdate, OPINI – masalah Diloato sampai saat ini tak kunjung selesai, dimana sekelompok warga meminta kepada pemda untuk menonaktifkan kades Anton Naki tak digubris pemda.
Bukan tanpa alasan mereka sudah tidak mau dipimpin oleh kades Anton Naki ini dimulai dari kasus perzinaan yang dilakukannya bersama sekertaris desa, menurut data yang dihimpun bahwa tempat perzinahan ini dilakukan didalam kantor desa,berikut menikahi istri warganya sendiri dan yang paling fatal beliau telah melanggar undang-undang desa pasal dua puluh enam dan empat puluh.
Darno olii selaku jubir perwakilan masyarakat Diloato mengatakan Mestinya Anton Naki sadar diri atas perbuatannya dimana dia telah melukai hati para pendukungnya dan terlebih seluruh masyarakat desa diloato, Anton Naki harusnya berkaca kepada kasus desa dulupi yang kadesnya tersangkut penyalagunaan narkotik dengan gentlemennya sang kades rela melepaskan jabatannya dan kalau dipikir beliau bisa saja menuntut Pemda untuk mengaktifkan kembali dirinya, namun langkah itu tidak ditempuh olehnya beliau merasa harga dirinya jauh lebih berharga dibanding dengan jabatan yang hanya sesaat.
Lain halnya yang terjadi di desa Diloato, sang ayahanda sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dalam kasus perzinahan, tapi masih tetap saja ingin memimpin, seharusnya beliau harus gentle dengan meletakkan jabatannya mengingat kasus yang menjerat dirinya merupakan kasus berat yang mencoreng adat istiadat Gorontalo, yakni melakukan perzinahan serta menikahi istri orang ungkap Darno sang orator ulung.
Tapi ,Anton Naki lebih memilih jabatan dari pada harga dirinya, jika beliau mundur maka rakyat akan bersimpatik kepadanya dan perbuatan yang dilakukannya akan hilang dengan sendirinya namun jika beliau masih mempertahankan jabatannya maka jangan harap sebagian masyarakat desa diloato akan mencap dirinya sebagai kades penzina dan ini bukan hanya sesaat namun akan disandang seumur hidup.
Benar juga apa yang dikatakan oleh ibu Pian Tuna cs mereka tidak mau lagi dipimpin kades Anton Naki, coba dipikir secara terbalik dengan memakai akal sehat, masyarakat mana yg mau dipimpin oleh seorang pemimpin penzina dan desa kami ini sudah menjadi bahan olok-olok dari desa sebelah.
Semua keputusan ada ditangan PJ.Bupati dan sang kades, Bupati akan menonaktifkan sang kades atau sang kades yang akan mundur dari jabatannya agar terlihat berwibawa….
Penulis ; RENA