Goupdate.id, BOALEMO – Sudah berulang kali melakukan aksi unjuk rasa, sepertinya suara masyarakat yang meminta Kades Diloato Anton Naki diberhentikan permanen, masih belum didengar oleh Pemerintah Daerah Boalemo.
Pemkab Boalemo terkesan mempertahankan Anton Naki sebagai Kepala Desa. Padahal, sudah jelas perbuatan yang bersangkutan yang telah melakukan perbuatan Zina dengan Sekretarisnya lalu, sangat meresahkan masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, sekelompok masyarakat kembali menggelar unjuk rasa dan menyatakan dengan tegas, bahwa yang bersangkutan tidak layak lagi dipertahankan sebagai pemimpin di Desa Diloato.
Alasannya, kasus perzinahan yang telah terbukti secara sah sebagaimana putusan pengadilan yang dijatuhkan kepada Anton Naki, telah menciderai norma agama maupun kearifan lokal. Yang mana, Daerah Gorontalo menganut adat istiadat yang bersendikan syara dan syara yang bersendikan kitabullah.
Demikian pernyataan salah satu tokoh masyarakat Diloato, Pian Tuna. Ditegaskannya, masyarakat menghormati keputusan Pemkab Boalemo yang telah mengaktifkan kembali yang bersangkutan. Yang mana, hal itu didasari pada mekanisme dan peraturan.
“Namun yang menjadi soal, hati nurani kami masih belum sanggup menerima, seorang Kades penzina masih memimpin masyarakat yang notabene menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan pula adat-istiadat,” tegasnya.
Oleh karena itu lanjut dia, pihaknya meminta Pemkab Boalemo, menon-aktifkan Anton Naki secara permanen demi menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat Diloato, yang kini situasinya masih belum stabil.
Namun, sebelum itu ia mengajak semua pihak untuk sama-sama membaca dan memahami Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mulai dari Pasal 26 hingga Pasal 40. Yang mana, didalamnya mengatur terkait tugas dan kewajiban, larangan, serta sanksi bagi seorang Kepala Desa.
“Mengacu pada sejumlah Pasal dalam Undang-undang dimaksud, diharapkan hal ini menjadi perhatian bersama, khususnya oleh Pemkab Boalemo selaku pengambil kebijakan, agar segera mengambil sikap memberhentikan Anton Naki, sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi di Desa Diloato. Sebab, sekelompok warga Diloato resah dengan keadaan saat ini,” tegasnya. (***)